Rabu, 18 Desember 2013

Pada Kebebasan Alam

Hantaran suara angin dan gemericik air begitu pekat di telinga.
Rumput bersenandung, memecah kesunyian.
Laksana berbicara satu sama lain.
Menceritakan kita, manusia yang terkekang.

Di hadapanku api unggun menari-nari mempertontonkan kebebasan.
Asapnya mendung, hadirkan nuansa.
Bagai tak berbatas menembus kasta.
Manusia hanya bisa diam, terkekang.

Dari jauh kuperhatikan seratus semut saling menyapa.
Dengan khidmat dan sepenuh rasa hormat.
Sangat lepas mengikuti hasrat.
Semestaku indah, kupandang tak terkekang.

Lantas mengapa kita, manusia tak bisa demikian?
Membebaskan diri dari kekangan kelam?
Alih-alih diam dalam kesunyian.
Hanya bisa memandang datar.
Mengagumi kebebasan semesta!



***

Pos Perkemahan Pakis, Curug Cilember.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar