Senin, 25 November 2013

Bukan Title yang Kami Cari!

Jadi, kelas kami, 8D Reguler, lolos ke final kompetisi badminton se-angkatan. Ah, serunya! Setelah gagal di babak semifinal kompetisi futsal, akhirnya mimpi kami mencapai final terwujud di cabang olahraga badminton ini. Begitu lelah perjuangan hingga sampai ke tahap ini, semuanya berkat teman-teman yang setia mendukung. Kebetulan pada kompetisi kali ini, saya didaulat sebagai salah satu pemain di ganda putra. Bersama suwondo, alhamdulillah sebelum tiba ke gala final ini, kami belum pernah terkalahkan. Ini tentu membangun kepercayaan diri kami dengan begitu rapi. Di tunggal putra kami ada Yudi Dwiprasanto, pemain lihai yang sangat terampil dalam melakukan drop-shot. Sementara itu di ganda putri kami ada pasangan Hana-Nia yang dua-duanya begitu baik mengembalikan serangan-serangan lawan.

Nah, di final kami ditunggu oleh allstars-nya badminton. Siapa lagi kalo bukan tim veteran dari angkatan di atas kami. Tim yang nyaris tanpa celah. Sesuai prediksi, kami kalah. Well, dibantai lebih tepatnya. Yudi dan pasangan saya dan Suwondo tidak bisa berbuat banyak dalam membendung serangan tim lawan. Hana dan Nia justru bisa berbuat banyak dengan merepotkan pasangan ganda putri mereka yang diisi oleh Mba Rina dan Mba Defi. Mereka memang tampil out-performed siang tadi. Meski demikian Hana dan Nia tetap dapat dikalahkan 2 set langsung, secara ketat tentu saja. 

Alhasil, kami dikalahkan di semua laga. 3-0.

***

Sedih sih, tapi gak papa. Toh kami ke sini bukan mencari title. Itu tidak penting buat kami. Yang terpenting adalah kekompakan! Satu hal yang saya dan teman-teman yakini, kekompakan kami sepanjang turnamen berjalan adalah yang terbaik, tak ada tandingannya. Itulah yang terpenting, kawan! Bukannya title atau hadiah! 
^^;


Foto bersama supporter lengkap. Bravo 8D Reguler!!

Senin, 04 November 2013

Cinta, Hadirlah Kembali

Cinta..

Dalam setiap liku dan sudutnya nyaris hilang dalam ingatan. Tidak berbekas. Tanpa jejak.
Sejak cinta pergi meninggalkanku beberapa tahun silam, tak lagi ku mengerti cinta itu apa, seperti apa, dan bagaimana orang-orang ada yang bisa dimabukkan oleh sesuatu bernama cinta..

Cinta..

Ingin ku mengenalmu kembali. Tak bisakah kita memulai segalanya dari awal? Seperti ini adalah yang pertama bagi kita? Begitu pasti akan lebih mudah buatku, buatmu.. Tanpa beban dan luka dari masa lalu, kita merdeka. Perasaan kita bebas. Bebas dari rasa bersalah satu sama lain..

Cinta..

Tahukah kau betapa hatiku ini menjerit sejak kepergianmu? Telingaku sakit! Sakit mendengarkan segala teriakannya yang memekakkan itu. Bisakah kau hadir kembali? Aku sudah tak tahan dengan semua ini. Kesendirian ini. Penderitaan ini.

Cinta, hadirlah kembali.