Selasa, 24 Februari 2015

Story about Us

Not very long from now, I and Dewi will celebrate our 3-month anniversary. For these 3 months we have done several stuffs. Most of which are crazy stuffs, you know. We spent our time very well together. We connected really fast. She always knows what I think of, and I do to inversely. I am happy with her.

Yeah, i am so happy with my relationship with Dewi. Imo, she is so positive, supportive, caring, unique in her own way, and nice. I am so impressed with this girl. She is always there to help me in my difficult times, support me when I really need one, cheer me up when I am so down, congratulate me when I did success in life, and pray for me every night. She is a nice person.

She is really close to her family. And that's a good thing of course. She is nice and caring to children and animals. And that's a good thing too! She is so stubborn sometimes, but that's not that bad, you know. Sometimes, you need that. You don't want a person who could change his/her opinion so easily. It could potentially makes discussion really boring. Yet, stubborn and silly people like her is what I need. This makes us always discuss over some matters for quite a long time. We share our opinions, being silly to defend our opinion, till one of us proved to be wrong. (Ha-ha). I remembered when I and she discuss about Value-Added Taxes, we debate intensely until I could prove her wrong. That's was so funny, yet magnificent moment. Yeah, I enjoyed this relationship mostly because of her silliness.

After 3 months passed, our relationship will get really serious. I realize this is just the beginning. But if I could, I would really like to make this relationship with her last for a very long time.

...
I think, I love her.


.

Penulisan Skripsi

Tibalah saya pada masa-masa yang menjadi cobaan terbesar mahasiswa selama perkuliahan: masa penulisan skripsi. Ini adalah masa yang benar-benar sulit, bukan dari segi penulisan skripsinya, tetapi dari segi sangat minimnya waktu yang ditetapkan oleh sekretariat kampus untuk penulisan skripsi ini. Kami satu angkatan hanya diberikan waktu bersih satu bulan dalam menyelesaikan penulisan dan mempersiapkan diri untuk sidang kompre. Tidakkah itu terlihat mustahil?!

Sampai saat ini, saya sendiri masih berkutat dengan bab IV saya yang masih sangat minim. Wawancara dengan sebagian besar narasumber yang saya rencanakan belum kunjung terlaksana. Kesulitan terbesar yang saya hadapi berada pada data yang tersedia. Sampai saat ini data yang saya miliki belum cukup untuk menyelesaikan skripsi ini. Saya selalu cemas jiika memikirikan ini, namun saya terus optimis pada mukjizat Allah. Sebesar apapun masalahku, ada Allah yang mahabesar yang pasti akan memberikan petunjuknya.

Demikian juga dengan beberapa orang teman saya. Kondisinya tidak jauh berbeda. Ada yang masih gonta-ganti judul menyesuaikan dengan kehendak sekretariat. Ada pula yang masih sibuk merevisi proposal penelitiannya. Beruntung bagi mereka yang mudah memperoleh data dan dapat dengan mulus masuk dalam tahapan penulisan analisis pembahasan. Harus saya akui, saya benar-benar iri dengan mereka. Rasanya ingin mengulang waktu, mengambil tema yang lebih mudah dengan data yang lebih gampang diperoleh, lalu mengembalikan waktu kembali dan mendapati diri saya telah hampir menyelesaikan skripsi saya pada saat ini. Tapi, ya sudahlah. Semuanya sudah terjadi. Saya hanya bisa melanjutkan penelitian ini, menyelesaikannya, lalu lulus dari kampus keuangan negara ini.

By the way, bidang skripsi yang saya ambil adalah manajemen keuangan yang mengarah pada manajemen keuangan pemerintah. Topik yang saya ambil adalah perihal sistem pelaksanaan dan penatausahaan keuangan desa. Dana Desa yang bersumber langsung dari APBN yang akan diumpan ke 72.904 desa yang tersebar di seluruh pelosok nusantara menjadi latar belakang penelitian saya ini. Tentu kalian sudah pernah mendengarnya,bukan? Tentu perlu ada upaya untuk mendesain sistem pengelolaan keuangan desa agar dapat menyiapkan desa-desa dalam menghadapi tantangan akuntabilitas pengelolaan Dana Desa tersebut. Sebagai mahasiswa STAN, saya merasa bertanggung jawab pada pengelolaan keungan desa ini. Dana Desa yang bersumber dari APBN tersebut harus dapat terlaksana secara tepat guna berdasarkan prioritas pembangunan desa.

Sekian saja ya teman-teman. Sekian catatan saya seputar kerumitan masalah yang saya hadapi dalam penyelesaian skripsi saya. Doakan agar saya tetap positif dan optimis dengan penelitian ini. Semoga saya mampu menyelesaikan skripsi saya ini dan lulus dengan prestasi yang membanggakan kedua orang tua saya. Aamiin.

Wassalam.