Jumat, 24 April 2015

Makna Lain Yudisium

Tanggal 23 April 2015 kemarin adalah hari yang bersejarah buatku bersama ke-110 anak D4 Reguler STAN lainnya. Kami akhirnya melalui satu fase terbesar dalam hidup kami, yaitu yudisium. Melalui fase ini, status kami tidak lagi sebagai mahasiswa berstatus pegawai tugas belajar, tetapi akan kembali ke kantor masing-masing sebagi pegawai penuh. STAN yang menjadi tempat kami menuntut ilmu dan mengembangkan wawasan dalam dua tahun terakhir ini pun harus kami tinggalkan. Cepat atau lambat saya pasti akan rindu dengan suasana kampus Ali Wardhana.

Yudisium memiliki makna lain buat saya. Bagi saya, yudisium ini memberikan makna bahwa setiap visi yang jelas dan diinternalisasi dengan baik oleh watak, pikiran, dan tingkah laku akan membawa visi tersebut ke tempat pencapaiannya. Ketercapaian visi hanya dapat terjadi jika kamu yakin sepenuhnya itu bisa terealisasi. Yakin sampai ke tingkat kamu dapat memvisualisasikan dengan jelas pencapaian atas visi tersebut.

Contoh paling populer dari ini adalah kisah alm. Walt Disney saat merealisasikan Disney Land. Sama-sama kita ketahui, Walt Disney meninggal beberapa tahun sebelum Disney Land selesai dibangun. Yang menarik adalah ketika istri Walt Disney diwawancarai oleh wartawan mengenai pendapatnya tentang hal tersebut. Menanggapinya, beliau menjawab, "Percayalah, dia sudah melihatnya.". Demikianlah proses visualisasi atas visi berjalan. Walt Disney telah membayangkan dengan sangat jelas akan seperti apa Disney Land nantinya, setiap detailnya.

Di awal perkuliahan, sewaktu pertama kali menyandang status mahasiswa Diploma IV, saya bertekad untuk menjadi salah satu lulusan terbaik di kampus ini. Lulusan terbaik di sini tidak melulu melihat indeks prestasi di kampus, tetapi juga prestasi-prestasi lain di luar kampus, serta nilai tambah yang dapat diberikan ke orang lain. Saya pun mencatat visi saya tersebut, menuliskan beberapa misi untuk menjelaskan bagaimana cara mencapainya. Setelah itu saya melakukan visualisasi atas visi tersebut. Dalam dua tahun saya membayangkan saya akan lulus dari kampus ini tersenyum bangga pada pencapaian-pencapaian yang berhasil diraih.

Dua tahun kemudian, alhamdulillah segalanya berhasil saya dapatkan "hampir" sesuai apa yang saya bayangkan dua tahun yang lalu. Hampir, tidak persis. Sejujurnya dulu saya membayangkan diri saya sebagai lulusan terbaik kampus, namun kenyataannya saya belum berhasil merealisasikan itu. Saya hanya duduk di peringkat kedua dengan indeks prestasi kumulatif 3,73, berbeda tipis dengan teman baik saya, Fauziah Noor yang menempati posisi pertama dengan indeks prestasi kumulatif 3,74. Apakah itu membuat saya puas? Tentu saja tidak. Saya sedikit kecewa. Hanya saja, saya cukup terhibur dengan keakuratan visualisasi visi saya. Dengan setiap keterbatasan yang saya miliki dan ketidakberuntungan yang harus saya hadapi, saya hanya tertinggal 0,01 poin untuk melengkapi keseluruhan visi saya selama berkuliah  di Diploma IV STAN. Itu semua merupakan nikmat Allah SWT yang perlu disyukuri.

Selain dari tolak ukur indeks prestasi, semuanya mampu saya realisasikan. Alhamdulillah. Selama dua tahun kuliah di Diploma IV ini saya mampu mengukirkan prestasi dengan memenangi beberapa kompetisi yang diikuti. Selain itu, di sela-sela kesibukan perkuliahan saya tetap mampu melestarikan pengatahuan dengan aktif mengajar akuntansi dan perpajakan ke teman-teman Diploma III yang saya yakin sepenuhnya dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi mereka dan juga bagi saya. Atas setiap pencapaian tersebut saya harus mengucap syukur ke Pencipta Semesta, alhamdulillah.

Yudisium bukanlah akhir. Yudisium adalah awal kehidupan yang baru. Saya tidak boleh berpuas diri sekarang. Masih banyak yang harus saya raih di depan sana. Di kesempatan lainnya, saya ingin terus mengasah kemampuan visualisasi visi ini, dan saya tidak boleh gagal kali ini.

Terakhir, selamat yudisium teman-teman.. Semoga keberhasilan selalu bersama kita. Aamiin YRA.

Yudisium Diploma IV Reguler, 23 April 2015, di Gedung G STAN

Pelepasan balon sebagai simbolisasi pelepasan status kemahasiswaan

1 komentar: