Selasa, 01 April 2014

There's Always a First Time for Everything

Okay, so di postingan sebelumnya saya sudah bercerita tentang kemenangan kami di ajang CPA Australia Accounting Competition 2014. Nah, setelah "membawa pulang" kemenangan tersebut ke kampus, kami dibawa menghadap ke Direktur STAN, Bapak Kusmanadji, untuk melapor sekaligus menyerahkan trofi yang dihadiahkan dalam kompetisi tersebut. Pertemuan tersebut berjalan cukup lama, tapi bukan di sini fokusnya. Apa yang ingin saya ceritakan di sini adalah tentang pengalaman pertama saya menuliskan artikel untuk sebuah media publikasi formal. Di akhir postingan ini, saya juga akan melampirkan tulisan saya tersebut. 

Tidak lama setelah pertemuan tersebut di atas, Bapak Ridwan Galela, menghubungi Rahmad, teman satu tim saya untuk menawarkan kesempatan membuat artikel tentang cerita keberhasilan kami dalam ajang CPA Australia Accounting Competition 2014. Artikel tersebut kemudian akan dimuat dalam majalah bulanan terbitan Kementerian Keuangan. Agak aneh memang, kok kami yang menang, malah kami yang nulis? Hmm.. Mungkin ini adalah solusi dari Pak Ridwan agar kami dapat menceritakan detail perlombaan dengan baik. Apalagi yang menghadiri lomba tersebut hanya kami bertiga dan tidak ada pendamping dari STAN maupun suporter. Otomatis hanya kami bertigalah yang mengetahui detail jalannya perlombaan tersebut dengan baik. Jadilah, si Rahmad menyetujui tawaran dari Pak Ridwan tersebut. Kami pun mulai mengerjakan proyek ini. Karena kami dalam masa liburan sehingga telah berada di daerah masing-masing, koordinasi pun kami lakukan melalui media chat online. Akibat sulitnya melakukan koordinasi, kami putuskan untuk kepada setiap orang membuat artikel masing-masing. Selanjutnya akan dipilih mana artikel yang paling oke untuk dikirimkan ke Pak Ridwan. Singkat cerita, ternyata artikel tulisankulah yang terpilih yang kemudian akan diedit sedikit sebelum diserahkan ke Pak Ridwan. Cukup mengejutkan! 

Jika artikel ini benar-benar akan dimuat di majalah bulanan Kementerian Keuangan tersebut, maka ini adalah tulisan pertama saya yang akan dimuat di sebuah media publikasi formal. Entah bagaimana saya harus menanggapinya. Terus terang saya sedikit malu dan tidak percaya diri dengan tulisan saya. Hmm.. Namun demikian, jauh di lubuk hati saya, saya merasa senang dengan ini. Afterall, this is my first time. Yeah, there's always a first time for everything, right?

***

Seperti yang saya janjikan sebelumnya, berikut ini draft tulisan saya tersebut....
Mohon saran dan masukannya.. Hehehe :))

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA BERHASIL MENJUARAI CPA AUSTRALIA ACCOUNTING COMPETITION 2014

CPA Australia Accounting Competition  merupakan sebuah ajang yang diselenggarakan oleh perwakilan CPA Australia di Indonesia. Acara ini dikemas dalam bentuk kompetisi yang diikuti oleh 20 universitas negeri maupun swasta terpilih di wilayah Jakarta dan sekitarnya, seperti Universitas Indonesia, Universitas Pelita Harapan, dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara . Tahun ini adalah tahun kedua acara ini dilaksanakan dan di tahun keduanya acara ini kembali menuai perhatian yang luar biasa dari peserta lomba. Pada tahun ini perlombaan diikuti oleh 18 universitas yang disebar ke dalam 20 tim peserta lomba, dimana Indonesia Banking School (IBS) dan Universitas Tarumanegara (UNTAR) mendapat keistimewaan  untuk mengikutkan dua tim masing-masing.
Jika pada tahun lalu UNTAR berjaya di kompetisi ini, tahun ini adalah giliran Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). STAN berhasil menyabet juara pertama dalam CPA Australia Acounting Competition 2014 (22/03) mengalahkan ke-19 peserta lomba lainnya. STAN yang diwakili oleh satu-satunya tim yang terdiri atas Rahmad Karim Harahap, Fauziah Noor, dan Fadli M Nur berhasil menuai prestasi dalam perlombaan yang cukup bergengsi ini. Tentu ini merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi STAN, mengingat pada tahun sebelumnya STAN hanya berada di posisi kedua.
Perlombaan ini terdiri dari dua babak utama, yaitu preliminary round dan final round. Preliminary round atau babak penyisihan sendiri terdiri dari dua babak yaitu get points round dimana masing-masing tim diberi pertanyaan wajib untuk dijawab atau dapat dilemparkan kepada tim yang lain jika tim yang bersangkutan tidak dapat/salah menjawab, serta bonus round dimana pertanyaan diberikan secara rebutan. Untuk ketiga babak ini, perlombaan akan dipimpin oleh empat orang juri, yaitu Bapak Antonius Karamoy – Respective Member of CPA Australia – Indonesia Representative Office, Chief Audit Executive – PT Alam Sutera Ralty, Tbk. , Bapak Dwi Setiawan Susanto – Head of Evaluation Division – Training Centre The Audit Board of Republik of Indonesia (BPK-RI), Bapak Godang Parulian Panjaitan – KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (BDO International) Partner, dan Bapak Yudi Irmawan PhD – The Accountant and Appraiser Supervisory Center / Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Publik (PPAJB), Ministry of Finance, Republic of Indonesia.
Terkait jalannya lomba, babak penyisihan berjalan dengan sangat alot. Setiap tim berlomba-lomba mengangkat bendera untuk menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang dibacakan oleh panita. Juri pun secara aktif menanggapi jawaban-jawaban dari peserta tersebut, dan memberikan kesempatan kepada tim lain apabila jawaban sebelumnya salah. Di babak penyisihan yang pertama (get points round) terdapat 20 pertanyaan wajib yang diberikan kepada masing-masing tim. Pada babak penyisihan yang pertama ini penyebaran poin masih merata di antara ke-20 peserta lomba. Lomba pun memasuki babak penyisihan yang kedua yaitu bonus round. Di babak ini pertanyaan diberikan secara rebutan dengan konsekuensi nilai minus bagi yang keliru menjawab. Babak ini berlangsung seru dan riuh. Seluruh tim menunjukkan kegigihan dalam berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diberikan. Di akhir babak ini, tim dari STAN berhasil memperoleh nilai tertinggi, jauh melampaui ke-19 peserta lomba lainnya.
Tim dari STAN berhasil lolos ke babak final bersama keempat tim dari universitas lainnya. Keempat universitas tersebut adalah IBS, Universitas Atma Jaya, Prasetiya Mulya Business School, dan Universitas Pelita Harapan. Pada babak final ini setiap tim wajib menyelesaikan kasus yang diberikan secara acak dan mempresentasikannya di hadapan para juri. Waktu yang diberikan kepada setiap tim untuk menjawab kasus dan mempresentasikannya adalah 10 menit total. STAN berhasil mendominasi babak final ini dengan menjawab kasus sendiri serta menanggapi kasus tim lain secara aktif. Alhasil, perlombaan yang berlangsung di gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jalan Jenderal Gatot Subroto ini akhirnya mengumumkan para juara, yaitu Juara I – STAN, Juara II – Prasetiya Mulya Business School, dan Juara III – Universitas Pelita Harapan. Atas prestasi sebagai Juara I, tim dari STAN berhak atas hadiah senilai Rp35.000.000,- termasuk beasiswa pendidikan Level 1 Foundation dari CPA Australia.
Rahmad Karim Harahap (Rahmad), perwakilan tim STAN mengatakan bahwa perlombaan ini merupakan ajang yang baik bagi calon akuntan profesional untuk mengasah kemampuan dan pengetahuannya. Ada begitu banyak pengalaman positif yang bisa diraih melalui ajang seperti ini. Bagi Rahmad sendiri, ajang seperti ini perlu dilestarikan dan dikembangkan bagi generasi-generasi calon akuntan muda Indonesia, terutama bagi adik-adik kelas di STAN.
Senada dengan Rahmad, Fadli M Nur (Fadli) juga mengakui betapa pentingnya ajang-ajang seperti ini untuk dikembangkan di masa-masa mendatang. “Saya pikir tahun depan STAN punya kans yang lebih besar untuk kembali menjuarai turnamen ini. Kami melakukan proses kaderisasi dengan baik, dan jika ini berjalan sebagaimana mestinya, saya rasa kami bisa lebih siap untuk bersaing lagi tahun depan.”, terang Fadli.

***

3 komentar:

  1. Ga pake sudut pandang orang pertama biar dramatis? :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, nanti jadinya bukan artikel lagi, tapi storytelling.. meskipun in both cases sama aja :p

      Hapus
  2. artikelnya dimuat di sini http://www.bppk.depkeu.go.id/images/takberkategori/majalahedukasi/ek21/index.html

    BalasHapus