Okay, so di postingan sebelumnya saya sudah bercerita tentang kemenangan kami di ajang CPA Australia Accounting Competition 2014. Nah, setelah "membawa pulang" kemenangan tersebut ke kampus, kami dibawa menghadap ke Direktur STAN, Bapak Kusmanadji, untuk melapor sekaligus menyerahkan trofi yang dihadiahkan dalam kompetisi tersebut. Pertemuan tersebut berjalan cukup lama, tapi bukan di sini fokusnya. Apa yang ingin saya ceritakan di sini adalah tentang pengalaman pertama saya menuliskan artikel untuk sebuah media publikasi formal. Di akhir postingan ini, saya juga akan melampirkan tulisan saya tersebut.
Tidak lama setelah pertemuan tersebut di atas, Bapak Ridwan Galela, menghubungi Rahmad, teman satu tim saya untuk menawarkan kesempatan membuat artikel tentang cerita keberhasilan kami dalam ajang CPA Australia Accounting Competition 2014. Artikel tersebut kemudian akan dimuat dalam majalah bulanan terbitan Kementerian Keuangan. Agak aneh memang, kok kami yang menang, malah kami yang nulis? Hmm.. Mungkin ini adalah solusi dari Pak Ridwan agar kami dapat menceritakan detail perlombaan dengan baik. Apalagi yang menghadiri lomba tersebut hanya kami bertiga dan tidak ada pendamping dari STAN maupun suporter. Otomatis hanya kami bertigalah yang mengetahui detail jalannya perlombaan tersebut dengan baik. Jadilah, si Rahmad menyetujui tawaran dari Pak Ridwan tersebut. Kami pun mulai mengerjakan proyek ini. Karena kami dalam masa liburan sehingga telah berada di daerah masing-masing, koordinasi pun kami lakukan melalui media chat online. Akibat sulitnya melakukan koordinasi, kami putuskan untuk kepada setiap orang membuat artikel masing-masing. Selanjutnya akan dipilih mana artikel yang paling oke untuk dikirimkan ke Pak Ridwan. Singkat cerita, ternyata artikel tulisankulah yang terpilih yang kemudian akan diedit sedikit sebelum diserahkan ke Pak Ridwan. Cukup mengejutkan!
Jika artikel ini benar-benar akan dimuat di majalah bulanan Kementerian Keuangan tersebut, maka ini adalah tulisan pertama saya yang akan dimuat di sebuah media publikasi formal. Entah bagaimana saya harus menanggapinya. Terus terang saya sedikit malu dan tidak percaya diri dengan tulisan saya. Hmm.. Namun demikian, jauh di lubuk hati saya, saya merasa senang dengan ini. Afterall, this is my first time. Yeah, there's always a first time for everything, right?
***
Seperti yang saya janjikan sebelumnya, berikut ini draft tulisan saya tersebut....
Mohon saran dan masukannya.. Hehehe :))
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA BERHASIL MENJUARAI CPA AUSTRALIA
ACCOUNTING COMPETITION 2014
CPA Australia Accounting Competition merupakan sebuah ajang yang diselenggarakan oleh perwakilan CPA Australia di
Indonesia. Acara ini dikemas dalam bentuk kompetisi yang diikuti oleh 20
universitas negeri maupun swasta terpilih di wilayah Jakarta dan sekitarnya, seperti Universitas Indonesia,
Universitas Pelita Harapan, dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara . Tahun
ini adalah tahun kedua acara ini dilaksanakan dan di tahun keduanya acara ini
kembali menuai perhatian yang luar biasa dari peserta lomba. Pada tahun ini
perlombaan diikuti oleh 18 universitas yang disebar ke
dalam 20 tim peserta lomba, dimana Indonesia Banking School (IBS) dan
Universitas Tarumanegara (UNTAR) mendapat keistimewaan untuk
mengikutkan dua tim masing-masing.
Jika pada tahun lalu UNTAR
berjaya di kompetisi ini, tahun ini adalah giliran Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara (STAN). STAN berhasil menyabet juara pertama dalam CPA Australia Acounting
Competition 2014 (22/03) mengalahkan ke-19 peserta lomba lainnya. STAN yang
diwakili oleh satu-satunya tim yang terdiri atas Rahmad Karim Harahap, Fauziah
Noor, dan Fadli M Nur berhasil menuai prestasi dalam perlombaan yang cukup
bergengsi ini. Tentu ini merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi STAN,
mengingat pada tahun sebelumnya STAN hanya berada di posisi kedua.
Perlombaan ini terdiri dari dua
babak utama, yaitu preliminary round
dan final round. Preliminary round atau babak penyisihan sendiri terdiri dari dua
babak yaitu get points round dimana masing-masing tim diberi pertanyaan
wajib untuk dijawab atau dapat dilemparkan kepada tim yang lain jika tim yang
bersangkutan tidak dapat/salah menjawab, serta bonus round dimana pertanyaan diberikan secara rebutan. Untuk
ketiga babak ini, perlombaan akan dipimpin oleh empat orang juri, yaitu Bapak
Antonius Karamoy – Respective Member of
CPA Australia – Indonesia Representative Office, Chief Audit Executive – PT
Alam Sutera Ralty, Tbk. , Bapak Dwi
Setiawan Susanto – Head of Evaluation
Division – Training Centre The Audit Board of Republik of Indonesia (BPK-RI),
Bapak Godang Parulian Panjaitan – KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (BDO International) Partner, dan Bapak Yudi Irmawan PhD – The Accountant and Appraiser Supervisory Center / Pusat Pembinaan
Akuntan dan Jasa Publik (PPAJB), Ministry
of Finance, Republic of Indonesia.
Terkait jalannya lomba, babak
penyisihan berjalan dengan sangat alot. Setiap tim berlomba-lomba mengangkat
bendera untuk menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang dibacakan oleh panita.
Juri pun secara aktif menanggapi jawaban-jawaban dari peserta tersebut, dan
memberikan kesempatan kepada tim lain apabila jawaban sebelumnya salah. Di
babak penyisihan yang pertama (get points
round) terdapat 20 pertanyaan wajib yang diberikan kepada masing-masing
tim. Pada babak penyisihan yang pertama ini penyebaran poin masih merata di
antara ke-20 peserta lomba. Lomba pun memasuki babak penyisihan yang kedua
yaitu bonus round. Di babak ini
pertanyaan diberikan secara rebutan dengan konsekuensi nilai minus bagi yang keliru menjawab. Babak
ini berlangsung seru dan riuh. Seluruh tim menunjukkan kegigihan dalam berusaha
menjawab setiap pertanyaan yang diberikan. Di akhir babak ini, tim dari STAN
berhasil memperoleh nilai tertinggi, jauh melampaui ke-19 peserta lomba lainnya.
Tim dari STAN berhasil lolos ke
babak final bersama keempat tim dari universitas lainnya. Keempat universitas
tersebut adalah IBS, Universitas Atma Jaya, Prasetiya Mulya Business School,
dan Universitas Pelita Harapan. Pada babak final ini setiap tim wajib
menyelesaikan kasus yang diberikan secara acak dan mempresentasikannya di
hadapan para juri. Waktu yang diberikan kepada setiap tim untuk menjawab kasus
dan mempresentasikannya adalah 10 menit total. STAN berhasil mendominasi babak
final ini dengan menjawab kasus sendiri serta menanggapi kasus tim lain secara
aktif. Alhasil, perlombaan yang berlangsung di gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) Jalan Jenderal Gatot Subroto ini akhirnya mengumumkan para
juara, yaitu Juara I – STAN, Juara II – Prasetiya Mulya Business School, dan
Juara III – Universitas Pelita Harapan. Atas prestasi sebagai Juara I, tim dari
STAN berhak atas hadiah senilai Rp35.000.000,- termasuk beasiswa pendidikan
Level 1 Foundation dari CPA Australia.
Rahmad Karim Harahap (Rahmad),
perwakilan tim STAN mengatakan bahwa perlombaan ini merupakan ajang yang baik
bagi calon akuntan profesional
untuk mengasah kemampuan dan pengetahuannya. Ada begitu banyak pengalaman
positif yang bisa diraih melalui ajang seperti ini. Bagi Rahmad sendiri, ajang
seperti ini perlu dilestarikan dan dikembangkan bagi generasi-generasi calon
akuntan muda Indonesia, terutama bagi adik-adik kelas di STAN.
Senada dengan Rahmad, Fadli M Nur
(Fadli) juga mengakui betapa pentingnya ajang-ajang seperti ini untuk
dikembangkan di masa-masa mendatang. “Saya pikir tahun depan STAN punya kans
yang lebih besar untuk kembali menjuarai turnamen ini. Kami melakukan proses
kaderisasi dengan baik, dan jika ini berjalan sebagaimana mestinya, saya rasa kami
bisa lebih siap untuk bersaing lagi tahun depan.”, terang Fadli.
***
Ga pake sudut pandang orang pertama biar dramatis? :p
BalasHapusHehehe, nanti jadinya bukan artikel lagi, tapi storytelling.. meskipun in both cases sama aja :p
Hapusartikelnya dimuat di sini http://www.bppk.depkeu.go.id/images/takberkategori/majalahedukasi/ek21/index.html
BalasHapus